Sabtu, 02 Januari 2010

Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia

Skizofrenia dapat mengenai siapa saja

Skizofrenia merupakan gangguan otak yang banyak terjadi. Setiap penderita memiliki gejala unik, tetapi umumnya memiliki gangguan berpikir, halusinasi, dan berkurangnya kemampuan merasakan emosi secara normal.







Di perkirakan 1 dari 100 penduduk dunia menderita skizofrenia. Menurut Situs British Columbia Schizofrnia Society. Penyakit itu biasanya muncul pada mereka yang berusia muda 16-25 th.Namun pada perempuan umumnya lebih lambat antara umur 20-30 th. Di Indonesia jumlah penderita Skizofrenia, data menunjukkan gangguan jiwa itu diderita 6-19 per 1000 penduduk. Meski penyebab pasti saat ini belum diketahui, hasil penelitian menunjukkan adanya ketidak seimbangan sistim Neurotransnitter dalam otak. Penderita menunjukkan gejala gaduh, gelisah, selalu bergerak, mudah curiga (paranoit) dan kehilangan emosi. Namun tidak perlu kuatir karena skizofrenia sebenarnya dapat disembuhkan atau paling tidak dikontrol gejalanya. Mereka yang sudah sembuhpun dapat kembali produktif, bahkan banyak yang lebih tekun dan lebih disiplin disbanding mereka yang normal. Makin dini dideteksi, tentu saja makin baik hasilnya. Oleh karena itu, para ahli jiwa menghimbau keluarga yang menemukan tanda-tanda dini pada anggota keluarganya. Seperti suka melamun, mengeluarkan pendapat yang tidak rasional, ketidakmampuan konsentrasi untuk hal yang sederhana, sukar menangis dan tertawa, sampai menunjukkan bahasa tubuh yang tidak biasa untuk segera diajak berkonsultasi. Selain mendapat terapi obat, penderita Skizofrenia, biasanya juga diajak untuk kembali bersosialisai, melakukan aktivitas sehari-hari ataupun belajar berhitung, menulis, dan membaca. Namun yang paling penting sebenarnya adalah bagaimana peran keluarga dan masyarakat pasca rehabilitasi . Justru merekalah yang dapat membantu mengurangi kekambuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar